Rabu, 14 Desember 2011
Tuhan Bersamaku Semalam
Inilah aku, manusia biasa yang hanya mengandalkan arahan Tuhan.
Untuk berjalan lurus pun aku tak bisa.
Yang aku kerjakan hanya sekolah, lalu sepulang sekolah aku mampir ke rumah Tuhan hanya untuk menyapa-Nya.
tapi namanya remaja, aku memiliki seorang kekasih.
Ia menemaniku hampir 1 Stengah tahun terakhir ini
kami baik-baik saja..
hanya saja, aku akui, aku menyayanginya, sampai aku tak pernah berani menyayangi seseorang lainya.
setiap mampir kerumah Tuhan pun, aku sisipkan doa untuknya, aku berdoa agar Ia ingat akanku saat ia mulai mencari penggantiku, aku berdoa agar dia setia dengan perasaannya, untuk kesehatanya, untuk hidupnya. hanya itu saja. aku tak pernah memberinya apa2 selain berdoa untuk keBerkatannya.
hingga suatu saat, Tuhan mengungkapkan suatu rahasia. disaat aku tak bersamanya, Ia berani main hati. Dengan bangganya seseorang dengan SEMPURNA nya menghancurkan perasaanku. Semua kenang2an, foto2, hadiah, serta masa lalu indah mereka dibelakangku . disaat yg bersamaan aku bertanya dalam pedih, "apa arti aku?"
Aku menangisi cinta. malu memang. tapi aku tak bisa menahan tangisan itu lebih lama.
aku terlalu malu untuk curhat kepada teman2 ku, karena aku suka membanggainya.
aku tidak bisa tidur saat itu. terlalu pedih. terlalu hancur.
Aku putuskan untuk tak mengenangnya.
dimalam itu, aku matikan lampu, ku tarik selimut, kukepalkan kedua tanganku, dalam kegelapan yg sangat gelap, aku lalu berdoa..
dalam doa itu :
"Tuhan, aku tak menyalahkan siapa2 atas hatiku. Aku tidak tahu kalau perasaan ini terlalu dalam. terlalu manis untuk aku kenang sendiri. namun terlalu mudah untuk Ia lupakan."
"Tuhan, aku menyayanginya, walau teman2ku bilang, tidak ada laki2 yg setia, aku tak pernah peduli. namun saat aku tahu sesuatu, ini menyakitkan Tuhan.. Apakah aku hanya mencintai perasaan ini sendiri?"
"Tuhan, aku tak peduli seberapa jahat Ia bersama wanitanya. aku menyayanginya. ia pernah membuatku bahagia Tuhan. Aku bahkan tak pernah membayangkan betapa bahagianya aku bersamanya. Ia membuat hidupku sempurna. aku bersyukur pernah merasakan sedikit bahagia itu Tuhan"
"Tuhan, Kau dengar aku sekarang, kan? temani aku sebentar Tuhan. Temani aku menghadapi masa2 melupakan seseorang. Sentuh hatiku Tuhan, beri aku sebuah pencerahan. Aku berdoa atas nama Mu Tuhan, lindungi dia yang aku sayang. berkati dia dalam genggamanmu. Kekalkan kebahagiaannya Tuhan. Tuhan, datang kekamarku. temani aku sebentar Tuhan. Aku ingin berbicara. Bahkan untuk tidurpun aku tak sanggup Tuhan.. Tuhan..Tuhann.. Tuhann..."
dalam keadaan terisak, aku membuka mata dan melihat ke jendela. Terangnya jendela itu padahal semula terasa gelap dan mengerikan. cahaya itu tenang....sekali. Ada Damai Tuhan didalamnya.
aku melihat kejendela itu. Kembali aku berucap kepada Tuhan
"Tuhan, temani aku... sampai aku tertidur Tuhann.."
Entah kenapa, tiba2 aku tersenyum dan berucap, "aku memaafkannya Tuhan. Aku justru lebih merindukanMu.."
dalam tidurku, aku tenang..... Tuhan bersamaku semalam. Ia temaniku dalam Malam Damai...
Untuk berjalan lurus pun aku tak bisa.
Yang aku kerjakan hanya sekolah, lalu sepulang sekolah aku mampir ke rumah Tuhan hanya untuk menyapa-Nya.
tapi namanya remaja, aku memiliki seorang kekasih.
Ia menemaniku hampir 1 Stengah tahun terakhir ini
kami baik-baik saja..
hanya saja, aku akui, aku menyayanginya, sampai aku tak pernah berani menyayangi seseorang lainya.
setiap mampir kerumah Tuhan pun, aku sisipkan doa untuknya, aku berdoa agar Ia ingat akanku saat ia mulai mencari penggantiku, aku berdoa agar dia setia dengan perasaannya, untuk kesehatanya, untuk hidupnya. hanya itu saja. aku tak pernah memberinya apa2 selain berdoa untuk keBerkatannya.
hingga suatu saat, Tuhan mengungkapkan suatu rahasia. disaat aku tak bersamanya, Ia berani main hati. Dengan bangganya seseorang dengan SEMPURNA nya menghancurkan perasaanku. Semua kenang2an, foto2, hadiah, serta masa lalu indah mereka dibelakangku . disaat yg bersamaan aku bertanya dalam pedih, "apa arti aku?"
Aku menangisi cinta. malu memang. tapi aku tak bisa menahan tangisan itu lebih lama.
aku terlalu malu untuk curhat kepada teman2 ku, karena aku suka membanggainya.
aku tidak bisa tidur saat itu. terlalu pedih. terlalu hancur.
Aku putuskan untuk tak mengenangnya.
dimalam itu, aku matikan lampu, ku tarik selimut, kukepalkan kedua tanganku, dalam kegelapan yg sangat gelap, aku lalu berdoa..
dalam doa itu :
"Tuhan, aku tak menyalahkan siapa2 atas hatiku. Aku tidak tahu kalau perasaan ini terlalu dalam. terlalu manis untuk aku kenang sendiri. namun terlalu mudah untuk Ia lupakan."
"Tuhan, aku menyayanginya, walau teman2ku bilang, tidak ada laki2 yg setia, aku tak pernah peduli. namun saat aku tahu sesuatu, ini menyakitkan Tuhan.. Apakah aku hanya mencintai perasaan ini sendiri?"
"Tuhan, aku tak peduli seberapa jahat Ia bersama wanitanya. aku menyayanginya. ia pernah membuatku bahagia Tuhan. Aku bahkan tak pernah membayangkan betapa bahagianya aku bersamanya. Ia membuat hidupku sempurna. aku bersyukur pernah merasakan sedikit bahagia itu Tuhan"
"Tuhan, Kau dengar aku sekarang, kan? temani aku sebentar Tuhan. Temani aku menghadapi masa2 melupakan seseorang. Sentuh hatiku Tuhan, beri aku sebuah pencerahan. Aku berdoa atas nama Mu Tuhan, lindungi dia yang aku sayang. berkati dia dalam genggamanmu. Kekalkan kebahagiaannya Tuhan. Tuhan, datang kekamarku. temani aku sebentar Tuhan. Aku ingin berbicara. Bahkan untuk tidurpun aku tak sanggup Tuhan.. Tuhan..Tuhann.. Tuhann..."
dalam keadaan terisak, aku membuka mata dan melihat ke jendela. Terangnya jendela itu padahal semula terasa gelap dan mengerikan. cahaya itu tenang....sekali. Ada Damai Tuhan didalamnya.
aku melihat kejendela itu. Kembali aku berucap kepada Tuhan
"Tuhan, temani aku... sampai aku tertidur Tuhann.."
Entah kenapa, tiba2 aku tersenyum dan berucap, "aku memaafkannya Tuhan. Aku justru lebih merindukanMu.."
dalam tidurku, aku tenang..... Tuhan bersamaku semalam. Ia temaniku dalam Malam Damai...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar